Rabu, 28 April 2010

HIPOTESIS

0 komentar
PENGERTIAN HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau ingin kita pelajari. Hipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks. Oleh karena itu, perumusan hipotesis menjadi sangat penting dalam sebuah penelitian.
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya
Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap problema. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan/ menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.

Contoh:
Apabila terlihat awan hitam dan langit menjadi pekat, maka seseorang dapat saja menyimpulkan (menduga-duga) berdasarkan pengalamannya bahwa (karena langit mendung, maka..) sebentar lagi hujan akan turun. Apabila ternyata beberapa saat kemudia hujan benar turun, maka dugaan terbukti benar. Secara ilmiah, dugaan ini disebut hipotesis. Namun apabila ternyata tidak turun hujan, maka hipotesisnya dinyatakan keliru.

Asal dan Fungsi Hipotesis
Hipoptesis dapat diturunkan dari teori yang berkaitan dengan masalah yang akan kita teliti. Jadi, Hipotesis tidak jatuh dari langit secara tiba-tiba.
Misalnya seorang peneliti akan melakukan penelitian mengenai harga suatu produk maka agar dapat menurunkan hipotesis yang baik, sebaiknya yang bersangkutan membaca teori mengenai penentuan harga.

Fungsi Hipotesis
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya oleh karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori.
Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenaranya, maka hipotesis tersebut menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya memunculkan teori baru.

CARA MEMBUAT HIPOTESIS

1. Membuat kerangka teori lebih dahulu
2. Mengeksplorasi hubungan-2 yang ada/terjadi dalam permasalahan

Persyaratan untuk Membuat Hipotesis yang Baik yaitu :
• Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian dan dirumuskan dengan jelas.
• Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris. Menunjukkan dengan nyata adanya hubungan antara dua variabel atau lebih.
• Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya dan didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan.

CIRI HIPOTESIS YANG BAIK

Perumusan hipotesis yang baik dan benar harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:
• Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan deklaratif, bukan kalimat pertanyaan.
• Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit dua variabel penelitian.
• Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta.
• Hipotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis dapat duji secara spesifik menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itu diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar variabel termaksud.
• Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian.


Kamis, 22 April 2010

MASALAH PENELITIAN

0 komentar

1. HAKIKAT MASALAH PENELITIAN

Masalah adalah deskripsi tentang kesenjangan

· antara teori & praktek atau

· antara aturan & kenyataan

Kesenjangan dapat berupa :

· informasi belum ada

· informasi belum lengkap

· informasi bertentangan dgn teori

Masalah penelitian adalah masalah yang pemecahannya memerlukan penelitian

2. IDENTIFIKASI MASALAH

· Identifikasi masalah= problem

identification= pengenalan masalah=

inventarisir masalah

· Sumber yang relevan: intisarikan dari latar

belakang masalah

· Isi identifikasi masalah:

– Kemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi variabel terikatnya

(intisarikan dari latar belakang masalah)

Contoh:

Kinerja karyawan dalam suatu perusahaan umumnya dipengaruhi oleh

faktor-faktor seperti: motivasi, dukungan perusahaan, dan kemampuan

karyawan

– Kemukakan gejala-gejala masalah dari setiap variabel/masalah

(intisarikan dari latar belakang masalah)

Contoh:

Dua dari faktor di atas, yakni motivasi dan kemampuan karyawan

diasumsikan merupakan faktor penting yang mempengaruhi kinerja. Gejalagejala masalah yang terkait dengan ketiga masalah tersebut adalah:

Kinerja:…… , …… , …… , …… , …… , (intisarikan dari latar belakang masalah)

Motivasi:…… , …… , …… , …… , …… , (intisarikan dari latar belakang

masalah)

Kemampuan karyawan:…… , …… , …… , …… , …… , (intisarikan dari

latar belakang masalah)


3. SUMBER MASALAH PENELITIAN

Menurut Moody, Vera, Blanks & Vischer :

· 87% dari pengalaman praktek klinik

· 57% dari studi literatur

· 46% dari interkasi dengan teman sejawat

· 28% dari interaksi dengan murid

· 9% dari pemberi dana

4. MEMBUATAN RUMUSAN MASALAH

· Langkah awal untuk mengembangkan :

judul

tujuan penelitian

kerangka konsep

rancangan penelitian

· prediksi keberhasilan studi

· orisinalitas studi, bukan suatu duplikasi

Ciri perumusan masalah penelitian yg baik :

· orisinalitas, misalnya pengembangan teori atau metode baru

· kontribusi ilmiah & aplikatif pernyataan permasalahan

· kelayakan sumber daya, waktu & tenaga

Langkah perumusan masalah :

· latar belakang masalah berupa analisis situasi, identifikasi kesenjangan & pembatasan masalah

· review awal rumusan masalah berupa justifikasi, adekuasi dan fisibilitas

· review oleh pakar

· revisi akhir perumusan masalah